Manusia memang makhluk yang sempurna dan sungguh luar biasa kecerdasannya. Dalam dirinya tersimpan sifat-sifat baik dan buruk. Kadangkala ambisi untuk mendapatkan keinginannya dilakukan dengan menggunakan segala cara, bahkan agama pun tak luput digunakan untuk melegitimasi kepentingannya atau kelompoknya.
Padahal orang yang memahami ajaran agama secara mendalam akan memahami bahwa ajaran Agama bertujuan untuk membuat kemaslahatan atau kebaikan di dunia hingga akhirat, juga menjauhkan dari segala hal yang membahayakan. Hal ini seperti diungkapkan oleh Sultan Ulama’ yang bernama Izzuddin bin Abdussalam dalam Qawaid Ahkam:
ﻣﻦ ﻣﺎﺭﺱ اﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﻭﻓﻬﻢ ﻣﻘﺎﺻﺪ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭاﻟﺴﻨﺔ ﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺟﻤﻴﻊ ﻣﺎ ﺃﻣﺮ ﺑﻪ ﻟﺠﻠﺐ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﺃﻭ ﻣﺼﺎﻟﺢ ﺃﻭ ﻟﺪﺭء ﻣﻔﺴﺪﺓ ﺃﻭ ﻣﻔﺎﺳﺪ
Orang yang mempraktekkan Syariat, serta memahami tujuan al-Qur’an dan Hadist maka akan mengetahui segala perintahnya bertujuan untuk mendapatkan kebaikan (maslahat) atau banyak kebaikan yang lain, atau untuk menjauhkan dari segala kerusakan atau yang membahayakan.
baca juga: Riya'(Pamer) Dilarang Agama, Ini 4 Tanda-tandanya
Urusan Agama erat kaitannya dengan Urusan Allah, padahal Ia tak pernah memerintahkan hambanya untuk maksiat atau durhaka kepada-Nya dengan cara menghalalkan yang telah diharamkan-Nya atau mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan-Nya. Ia juga tak pernah mengizinkan Umat Islam saling berperang dengan orang Islam dengan cacian, tuduh menuduh, saling fitnah, saling menjatuhkan harga diri orang lain.
baca juga: Saat Tokoh Agama hanya Pintar Ceramah saja, ini yang akan Terjadi
Maka dari itu, Jangan gunakan isu agama demi meraup keuntungan sesaat terutama dengan cara yang tak tepat.