

Fenomena saat ini, sebagian masyarakat mulai sadar dengan ajaran agama. Namun sayangnya tak dibarengi dengan sikap yang bijaksana dalam mempraktekkan ajaran agamanya. Seharusnya dalam mempraktekkan ajaran harus step by step sesuai kemampuan dirinya, dari yang paling mudah terlebih dahulu sehingga ia mampu istiqamah dalam menjalankannya.
Setiap Sahabat Nabi mempunyai keistimewaan tersendiri, ada yang pakar Tafsir, fikih maupun yang lain. Begitu juga Para Tabi’in (orang yang mengikuti para sahabat) mempunyai kelebihan masing-masing diantaranya adalah Hasan al-Bashri (W. 110) Memiliki keistimewaan dibandingkan Tabi’in yang lain.
Agama mengajarkan kesederhanaan dalam berbuat, dalam bertindak sehingga tak perlu berlebihan dalam melaksanakannya karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
orang yang memahami ajaran agama secara mendalam akan memahami bahwa ajaran Agama bertujuan untuk membuat kebaikan kepada manusia
Masyarakat kita butuh panutan yang selalu membimbing, mengayomi bahkan menenangkan ketika terjadi konflik horizontal bukan sebagai penyulut api permusuhan atau kerusuhan. Nabi dan sahabatnya mampu membuat perubahan besar yang tercatat dalam sejarah tidak hanya mengandalkan dari ceramah saja. Ketahuilah Saat Tokoh Agama hanya Mengandalkan Ceramah saja, ini Kejadian yang akan Terjadi
Akhir-akhir ini, fenomena di masyarakat mudah menyalahkan bahkan mencaci dan yang lebih dikhawatirkan adalah mempunyai kebiasaan melaknat kepada sesama orang mukmin. Hal ini dipicu gara-gara perbedaan dalam menyikapi berbagai persoalan mulai politik yang memanas atau cara beragama yang terlalu kaku bahkan terkesan memaksa sehingga menjadikan dirinya merasa paling benar, paling sesuai ajaran. Akhirnya menganggap orang lain keliru, salah jalan. Kejadian ini berdampak negatif di masyarakat sekitar seperti tidak adanya rasa hormat kepada sesama manusia.
Saat ini, Islam dibenturkan dari dalam. Umat Islam berperang dengan sesama muslim demi memperjuangkan ambisi masing-masing. Hal ini berawal dari cara pandang yang berbeda dalam memahami teks suci baik al-Qur’an maupun Hadits Nabi atau berbeda kepentingan.
Seseorang yang memiliki ilmu agama yang mendalam tapi tak mampu merubah diri dari kebiasaan buruknya maka ilmunya tak menambah keberkahan hidupnya. Pada dasarnya seseorang akan bertambah ilmu, maka seharusnya bertambah petunjuk kebaikan untuk dirinya.
alam pembahasan usul fikih yang paling mendasar dibahas adalah definisi tentang ilmu. Menurut Imam Juwaini dalam kitab Waraqat, kitab kecil yang berisi tentang pembahasan usul fikih secara ringkas dan mudah dipahami serta menjadi rujukan para pakar agama