

Salah satu etika dengan-Nya adalah dengan tak bangga atas apa yang ia lakukan, semuanya atas anugerah-Nya sehingga manusia mampu menjadi makhluk yang pandai bersyukur dan pandai mawas diri.
Nikmat dunia tak hanya terbatas akan materi saja, namun ada yang tak berupa materi, yaitu adanya ketenangan dan kepuasan dalam hati sehingga ia tak mudah mengeluh kepada orang lain, serta merasa cukup dengan yang ia miliki.
Manusia mampu memahami Keagungan Allah melalui Ayat-ayatnya, baik dalam Firman-Nya yaitu al-Qur’an ataupun melalui Ayat Kauniyah-Nyaatau alam semesta ini. Imam Al Ghazali memaparkan 3 sifat Tuhan yang ada dalam diri Manusia.
Dalam menyikapi fenomena kekinian dibutuhkan kearifan dalam menyikapi segala permasalahan melalui beberapa pendekatan diantaranya melalui istinbat (pengambilan) hukum yang sering dilakukan oleh pakar di bidang usul fikih.Sebetulnya Usul Fikih itu apa sih?
Al-Qur’an kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat dan petunjuk bagi umat manusia yang bertujuan agar ia mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat. Bila dipahami secara mendalam kandungan isinya maka akan didapatkan jutaan mutiara hikmah di dalamnya bahkan Imam Al-Ghazali dalam Jawahir al-Qur’an menyatakan bahwa al-Qur’an bagai lautan yang tak bertepi.
Manusia selalu diselimuti rasa ketakutan saat melakukan kesalahan atau kejahatan lainnya. Ia khawatir bila kesalahannya ini terbongkar serta tersebar ke khalayak publik sehingga aib dirinya, keluarganya terekspos oleh media.
Agar manusia mendapatkan kedudukan mulia dihadapan Allah maka ada dua cara yang harus dipenuhi. Ini sesuai pernyataan Imam Al-Ghazali dalam kitab Jawahir al-Qur’an
Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin menjelaskan tentang empat penghalang yang selalu menjadi kendala bagi manusia dalam menjalankan ibadah.
Manusia tak mampu hidup sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain baik dalam urusan dunia dan akhirat. Maka dari itu penting bagi seseorang untuk selalu memilih dan memilah orang yang menjadi temannya bukan berarti untuk membatasi dirinya dari pergaulan tetapi untuk menyeleksi orang yang benar-benar akan membantu menuju kebaikan dunia dan akhirat karena teman sangat mempengaruhi pola pikir seseorang.