

Ramadhan bulan penuh berkah, Puasa disiang hari membawa dampak positif tersendiri bagi yang melakukan, terutama mampu menjadi benteng sebagai penahan nafsu amarah, serta menjauhkan diri dari segala kejahatan baik yang terang terangan. maupun sembunyi sembunyi, ternyata amalan ini yang bisa memberikan syafaat pada hari kiamat.
Momentum Nuzulul Qur’an sebagai bahan renungan untuk membangkitkan semangat Umat Islam dari segala keterpurukan, ketertinggalan, dengan mengkaji Al-Qur’an secara mendalam agar Menjadi Umat yang dibanggakan oleh Nabi.
Salah satu ibadah yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an, kitab suci bagi umat Islam sebagai pedoman hidup dalam mengarungi kehidupan di dunia sampai akhirat. Syeh Ali Adhabba’ dalam Fathul Karim al-Mannan menjelaskan adab bagi orang yang hendak membaca Al-Qur’an, diantaranya:
Fenomena di masyarakat, banyak orang yang membaca Al-Qur’an ketika hendak membolak-balikan halamannya mereka menggunakan air liur. Sebetulnya kebiasaan seperti ini diperbolehkan atau tidak sih?
Imam Suyuthi dalam Kitab Syarhi As-Shudur fi Hal al-Mauta wal Qubur mengutip pendapat Imam Qurtubi yang menjelaskan bahwa Sulthan Ulama, Izzuddin bin Abdussalam semasa hidupnya berpendapat bahwa pahala bacaan Quran kepada orang yang meninggal tak akan sampai.
Di dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa orang yang akan mendapatkan pahala Surga adalah orang yang beriman dan beramal shaleh, keduanya selalu beriringan dibeberapa Ayat al-Qur’an. ini tanda iman dalam diri seseorang.
Banyak keistimewaan yang harus digali, dan dipelajari sehingga tercapai pemahaman dan pengamalan yang benar.
Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang utama bagi umat Islam, bahkan orang yang mempelajari dan mengajarkannya dianggap orang yang baik dan mulia disisi Allah dan Rasul-Nya.
Ketika hendak membacanya, apakah wajib harus berniat terlebih dahulu?
Orang yang mau memuliakan al-Qur’an dengan membaca, mempelajarinya, memahami isinya serta mengamalkan isinya berarti telah mengagungkan-Nya. Allah akan memberikan pahala