

Orang yang beruntung di dunia dan akhirat mempunyai empat ciri-ciri ini.
Kedewasaan seseorang tak bisa diukur dari segi umur karena kadang orang yang berumur pemikirannya seperti anak yang masih bau kencur, sebaliknya, banyak anak muda yang prilakunya sudah dewasa
Untuk merubah sebuah tatanan masyarakat yang kurang baik dibutuhkan ilmu dan sikap yang bijaksana sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti hilangnya nyawa seseorang. Pada prinsipnya untuk merubah sebuah kemungkaran harus dengan etika yang baik bukan dilawan dengan kemungkaran juga seperti memukul bahkan mengancam dengan perkataan yang tak pantas diucapkan.
Orang yang sukses ketika mengalami kegagalan ia berusaha memperbaiki diri serta mengoreksi kekurangannya serta menjauhkan dari sikap putus asa. Allah sangat mencintai orang yang tak mudah putus asa.
Sesuatu yang baru memang menggiurkan dan mengasikkan tapi bila dilihat secara seksama maka akan ditemukan hal negatif dari dampak yang ditimbulkan, misalnya dampak perkembangan teknologi cukup dirasakan manfaatnya namun ada dampak negatifnya yaitu tersebarnya aib, ataupun hal yang bersifat privasi menjadi viral, terekspos kemana-mana sehingga merugikan orang lain. Bila perubahan ini tak disikapi dengan bijaksana dan dewasa maka ia tergilas oleh waktu.
Penggunaan istilah harus digunakan dengan baik dan benar karena bila tidak tepat penggunaannya sangat berbahaya dan dampaknya sangat besar, misalnya ada seseorang muslim memanggil temannya yang juga beragama islam dengan sebutan “kafir” hanya gara-gara tak berpuasa di bulan ramadhan maka orang yang dituduh kafir tadi tidak diterima dengan panggilan itu sehingga menimbulkan cekcok yang berbuntut perkelahian bahkan saling bunuh membunuh.
Umar bin Khattab salah satu Sahabat Nabi yang dikenal sangat tegas dan tak kenal kompromi dengan orang yang berbuat kejahatan. Namun siapa sangka seorang Khalifah yang sangat berwibawa disaat bersama keluarga, ia lebih banyak diam dan lebih mendengarkan ceramah-ceramah dari istrinya.