

Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya bahwa kedudukan manusia dihadapan Allah adalah sama atau setara baik pejabat atau rakyat, bos atau seorang jongos, kyai atau santri, raja atau golongan sudra, konglomerat atau orang melarat, yang membedakan hanyalah ketakwaannya saja. ini golongan yang paling dekat degan nabi
Setiap manusia pasti ingin mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah dan di hadapan manusia. Sayangnya kebanyakan dari mereka tak mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh-Nya sehingga keinginannya tak sesuai dengan harapannya.
Imam Qusyairi dalam risalahnya mengutip kisah seorang ulama’ yaitu Bisyr Al-Hafi yang bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Di dalam mimpinya, Nabi bertanya kepadanya:”Hai Bisyr, tahukah kamu, alasan Allah mengangkat derajatmu dibanding teman-temanmu?”
Manusia akan mengetahui dan merasakan semua amalnya ketika sudah diperlihatkan diakhirat kelak terutama saat di Surga. Abu Naim al-Asfihani dalam kitab Hilyat Al-Aulia mengkisahkan tentang Nabi Musa saat bertemu dengan Tuhannya.
Setiap orang mendambakan kemuliaan di dunia hingga diakhirat, namun kebanyakan dari mereka hanya berkhayal saja. Untuk mendapatkannya diperlukan usaha yang maksimal serta perjuangan yang tak ada akhiranya.