

Salah satu penyakit hati adalah riya’ (pamer) dalam urusan ibadah, ia beramal bukan karena mencari Ridha Allah, tetapi mencari popularitas, pujian, bahkan kedudukan di hadapan manusia.
Orang yang ingin mendapatkan keberuntungan dunia dan akhirat harus berusaha mengarahkan dirinya supaya menjadi manusia yang tak gila akan pujian, serta menyadari tujuan hidupnya tak sebatas makan, minum, dan tidur di kasur.
Dalam Al Qur’an Surat An Nahl ayat 90 Allah memerintahkan hambaNya untuk berbuat adil, maksudnya supaya manusia menempatkan segala sesuatu sesuai pada proporsinya dan tidak memberatkan atau merugikan orang lain.
orang yang tertipu akan gemerlapan dunia, sering bergantung kepada orang lain, serta selalu berangan-angan kosong tanpa ada langkah konkrit yang dijalankan.
Al-Qur’an sebagai mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk kepada orang-orang yang bertakwa, di dalamnya tidak hanya berisi hukum saja, tapi menjelaskan banyak dimensi kehidupan, mulai urusan keyakinan, ibadah, akhlak. Juga kisah-kisah Orang terdahulu.
Orang yang cinta kepada seseorang ia pasti banyak mengingatnya, serta melakukan apa yang diperintahkannya demi memenuhi keinginan kekasihnya.
Ini Salah satu tanda seseorang cinta kepada Nabi Muhammad.
Allah sengaja menyembunyikan doa orang yang ia kabulkan. Hal ini bertujuan agar manusia selalu memanjatkan doa, dan selalu menghargai siapapun tanpa memandang kasta atau yang bergelimang harta, pemulung atau oratur ulung, pejabat atau rakyat, kyai atau penjual sapi, preman atau orang yang beriman, begitu juga tokoh masyarakat atau ustadz
Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Sebagai petunjuk bagi beliau dan umatnya, khususnya orang orang yang mau menerima kebenaran Kitab tersebut, karena pada hakikatnya sebuah petunjuk(hidayah) diberikan oleh Allah kepada hambanya yang mau berusaha mendapatkannya, seperti tertuang dalam Surat Al-Ankabut 69 yang berbunyi: