

Setiap amal yang dilakukan oleh manusia akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Tuhannya. Sekecil apapun dosa yang ia sembunyikan selalu tercatat. Begitu pula kebaikan yang ia lakukan secara sembunyi-sembunyi akan dibalas dengan pahala yang setimpal.
Nabi Muhammad sejak kecil sudah Yatim maksudnya ayahanda tercinta telah wafat saat masih di dalam kandungan. Beliau sangat intens dalam memperjuangkan hak-hak anak yatim bahkan mengancam orang yang berani menghardik, mendzalimi anak yatim sebagai pendusta agama.
Di dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang menjelaskan tentang perintah untuk melaksanakan shalat fardhu diiringi dengan perintah untuk berzakat. Kenapa demikian?
Ragib al-Asfihani dalam kitab Adzariah ila Makarim as-Syariah menjelaskan bahwa Untuk mendapatkan nikmat yang besar ini seorang hamba harus melakukan empat hal ini:
Orang yang mau memuliakan al-Qur’an dengan membaca, mempelajarinya, memahami isinya serta mengamalkan isinya berarti telah mengagungkan-Nya. Allah akan memberikan pahala
Menurut Imam al-Muhasibi, ada empat golongan yang akan mendapatkan balasannya di dunia dan akhirat.
Bila kita mengkaji ajaran islam secara mendalam, maka kita akan mengetahui bahwa ajaran-ajarannya ada yang wajib dilakukan, juga ada yang Sunnah, ataupun boleh dilakukan ataupun tidak.
Namun ada amalan yang pahalanya mengalahkan ibadah-ibadah Sunnah seperti
Allah menciptakan segala makhluk-Nya menyimpan berjuta-juta rahasia, dan hikmah yang harus diungkap oleh manusia, terutama yang berkaitan tentang rahasia setiap amalan yang selalu dilakukan olehnya, apakah amalan sudah memenuhgi syarat dan rukunnya, atau bisa saja tak diterima, gara-gara kesalahannya yang tak mengetahui ilmunya.
Manusia memiliki kecerdasan tersendiri dibandingkan makhluk yang lainnya. Ia mudah berinteraksi dengan sekitarnya terutama dalam menyesuaikan kondisi yang ia hadapi.