

Setiap manusia hidup di dunia akan digoda tahta, harta, wanita, bahkan ternak onta. Bila ia dikuasai hawa nafsunya maka akan menghalalkan segala cara lebih-lebih syaitan selalu memberikan bisikan agar dirinya tersesat sehingga ia menjadi teman setia sampai kelak saat di neraka.
Al Qur’an telah memberikan gambaran bahwa syaitan berjanji akan menyesatkan langkah manusia supaya menjadi teman sejatinya di Neraka kelak. Berbagai trik, cara, langkah yang dilakukan syaitan agar mangsanya menjadi kalah dan tak berkutik sedikitpun.
Dalam setahun ada bulan yang selalu dinanti oleh umat Islam dimana pun ia berada, karena di bulan ini ada banyak keistimewaan
Di era digital seperti saat ini dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam memilih, memilah informasi yang diterima dengan cara bertabayun dan menggali ke sumber aslinya. Jika ini tidak dilakukan maka ia akan terpengaruh berita kebohongan atau hoax yang menyesatkan dirinya sendiri.
Allah menciptakan Syaitan agar manusia selalu hati-hati dari godaan maupun tipu dayanya, karena bila manusia sudah masuk perangkapnya akan merasakan kerugian yang mendalam di dunia dan akhirat.
Di era digital seperti saat ini dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam memilih, memilah informasi yang diterima dengan cara bertabayun dan menggali ke sumber aslinya. Jika ini tidak dilakukan maka ia akan terpengaruh berita kebohongan atau hoax yang menyesatkan dirinya sendiri.
Syaitan berjanji akan selalu menggoda, menyesatkan manusia agar tersesat dari jalan kebenaran sehingga ia terjatuh kedalam lubang kehinaan yang berkepanjangan. Berbagai cara ia lakukan mulai yang kaya digoda dengan kekayaannya, yang miskin digoda dengan kemiskinannya. Begitu juga pejabat diuji dengan jabatannya. Orang yang berilmu digoda dengan ilmunya sehingga ia banyak menyesatkan orang lain.
Syaitan selalu berusaha menggoda manusia agar tersesat jalanya. Ia menggunakan banyak strategi agar sasarannya tak berdaya dan menjadi budak piaraannya. Orang pintar digoda menggunakan kepintarannya, orang miskin diuji dengan kekurangannya, orang kaya digoda dengan kekayaannya, pejabat digoda dengan jabatannya.
Abu al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin mengutip sebuah kisah seorang Ulama yang bernama Ibrahim bin Adham yang sedang bepergian, kemudian ia ingin membuang hajat di sebuah toilet, namun dilarang oleh penjaganya.