

Tauhid adalah pengakuan diri bahwa Tuhan pencipta alam semesta ini maha Esa, Tunggal tak beranak maupun diperanakkan.
Allah mengutus para Nabi dan Rasul tidak lain untuk mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah serta tak menyekutukan-Nya dengan apapun. Hal ini merupakan syarat amal seseorang akan diterima oleh Allah.
Al Qur’an kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk manusia. Di dalamnya dipenuhi dengan berbagai hikmah sebagai sumber pengetahuan, baik ilmu agama terutama ilmu tauhid maupun ilmu yang lain. Semua kandunganya tertuang dalam Surat Al Fatihah (pembuka).
As Sirri As Siqti (w. 251 H) seorang Ulama’ besar yang merupakan paman dari Imam al-Junaid. ini nasehat inspiratifnya.
Pada dasarnya, misi para Nabi terdahulu yaitu menyebarkan ajaran tauhid dengan mengesakan Allah dengan tidak menyekutukannya dengan apapun. Bukti adanya Allah yaitu adanya makhkuk ciptaan di alam semesta ini sebagai bukti bahwa Ia maha Esa. Logika manusia tak mampu membenarkan bila ada ciptaan tanpa ada yang membuatnya. Begitu juga sang pencipta pasti berbeda dengan ciptaannya.
Surga merupakan tempat yang selalu didambakan oleh setiap manusia. Orang rela menghabiskan waktu, harta bahkan nyawa sekalipun untuk mendapatkan tiket menuju tempat itu. Ada tiga kalimat yang tertulis dipintu surga.
Salah satu ilmu yang wajib diketahui oleh setiap muslim dan muslimah adalah ilmu Tauhid atau ilmu Kalam karena dengan mempelajarinya seseorang akan mendapatkan keuntungan yang abadi, serta dijauhkan dari kerugian yang menyengsarakan dunia dan akhirat
Keimanan yang hakiki dalam diri seorang mukmin terdiri dari tiga komponen, yaitu: pertama, Hati meyakini kebenaran tentang keesaan Tuhan. Kedua, Lisan mengikrarkan kalimat syahadat, dan Ketiga anggota badan mempraktekkan ajaran Agama.